Motor Servo

Image

sumber : sine.ni.com

Motor servo adalah sebuah motor  yang mampu diatur arah putaran serta posisi sudutnya. Motor ini menggunakan sistem umpan balik tertutup yang mampu mengirimkan informasi posisi sudut motor kembali ke sistem kontrol. Motor servo ini terdiri dari motor dc, sistem gear, potensiometer dan sistem kontrol.

            Motor servo menggunakan motor dc yang prinsip kerjanya adalah merubah energi listrik menjadi energi mekanik. Dalam mengubah energi listrik menjadi energi mekanik, terdapat magnet permanen yang berperan besar. Arus listrik yang mengalir melalui kumparan motor akan menghasilkan medan magnet, sehingga terjadi interaksi antara dua medan magnet, yaitu yang berasal dari magnet permanen dan dari kumparan motor. Resutan dari kedua medan magnet tersebut akan menghasilkan torsi yang membuat motor berputar.

            Ada 2 jenis motor servo, yaitu motor servo standar dan motor servo kontinyu. Motor servo standar hanya bisa berputar sejauh 180°. Motor servo standar biasa digunakan untuk membuat lengan robot. Sedangkan motor servo kontinyu bisa berputar sejauh 360°. Motor servo kontinyu biasa digunakan dalam mobil robot. Dalam mengatur arah putaran dan posisi sudutnya, motor servo menggunakan prinsip pulse width modulation (PWM). Prinsip ini memanfaatkan lebar pulsa dalam mengatur arah putaran dan posisi sudut.

            Misalnya seperti terlihat pada gambar dibawah. Pada lebar pulsa 1,3 ms motor akan berotasi kearah kanan (searah jarum jam) sedangkan pada lebar pulsa 1,7 ms motor akan berotasi kearah kiri (berlawanan arah jarum jam). Untuk posisi netral maka lebar pulsanya adalah 1,5 ms. Biasanya terdapat di manual book alat ketika kita membeli motor servo.

 Image  Image

Posisi dan arah gerak motor servo berdasarkan PWM

Sumber : http://akbarulhuda.files.wordpress.com/2010/04/serv2.png

Sirkuit motor servo memiliki tiga buah pin, yaitu : power, ground, dan sinyal. Pin power biasanya berwarna merah dan dihubungkan dengan sumber tegangan 5 V (biasanya), pin ground berwarna hitam atau coklat dan dihubungkan dengan ground dari sumber tegangan, dan pin sinyal biasanaya berwarna kuning, oranye, atau putih, dan dihubungkan dengan sistem pengendali digital (contoh mikrokontroller).